Assalamualaikum....

Sabtu, 01 Desember 2012

Penciptaan Alam dalam Perspektif Islam

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد

 

 

 Sepanjang zaman manusia selalu ingin tahu bagaimana alam semesta tak bertepi ini berawal, kemana ia menuju bagaimana hukum yang menjaga tatanan dan keseimbangannya bekerja. Selama ratusan tahun para ilmuwan dan pemikir telah melakukan banyak penelitian tentang hal ini dan memunculkan sedikit sekali teori. Gagasan yang umum di abad ke XIX adalah alam semesta merupakan kumpulan materi dengan ukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya.

Selain menetapkan dasar berpijak bagi faham materialis, pandangan ini menolak keberadaan pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta adalah tidak berawal dan tidak berakhir, penganut faham materialis adalah Karl Maks, Vladimir I. Lenin, Friedrich Engels, Leon Trotsky dll. Materialisme adalah faham yang meyakini materi sebagai satu satunya keberadaan mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani kuno dan mendapat penerimaan yang luas pada abad ke XIX, faham ini menjadi terkenal dalam bentuk faham materialisme dialektika Karl Maks.

Para penganut faham materialisme meyakini bahwa alam semesta tak hingga sebagai landasan berpijak bagi faham atheis mereka, misalnya dalam buku PRINCIPES FONDAMENTAUX DE PHILOSOPHIE filosof materialis Georges Politzer menyatakan : “Alam semesta bukanlah suatu hal yang diciptakan, jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan”

Ketika Pulitzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia berpijak pada model alam semesta statis abad XIX yang menganggap dirinya sedang mengemukakan sebuah pernyataan dirinya, namun ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pada abad XX akhirnya melumpuhkan gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini. Telah ditemukan bahwa alam semesta tidaklah tetap seperti dugaan faham materialisme, tetapi malah sebaliknya, ia terus mengembang. Selain berbagai pengamatan dan perhitungan telah membuktikan bahwa alam semesta memiliki permulaan dan ia diciptakan dari ketiadaan melalui ledakan raksasa. Kini fakta ini telah diterima diseluruh dunia ilmu pengetahuan.

Pada tahun 1929 ahli astronomi berkebangsaan Amerika Hubble melalui pengamatan-pengamatannya pada galaksi-galaksi yang tersebar di langit, ia menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan jaraknya, ini berarti bahwa bintang-bintang tersebut bergerak menjauihi kita, sebab menurut hukum fisika yang berlaku, spectrum cahaya berwarna yang sedang bergerak mendekati pengamat cenderung berwarna ungu, sedangkan yang menjauhi pengamat cenderung berwarna merah. Selama proses pengamatan spectrum cahaya bintang-bintang yang diamati cenderung berwarna merah, ini berarti beintang-bintang tersebut cenderung bergerak menjauhi kita (warna spektrum cahaya : merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Jauh sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lainnya, bintang dan galaksi tidak hanya bergerak menjauhi kita tetapi juga saling menjauhi satu sama lain. Satu-satunya yang dapat disimpulkan dari suatu alam semesta dimana satu sama lain bergerak saling menjauhi adalah ia secara terus menerus mengembang.

Agar mudah dipahami, alam semesta dapat diumpamakan sebagai permukaan balon yang sedang mengembang. Sebagaimana titik-titik di permukaan balon yang bergerak menjauhi satu sama lain ketika balon membesar, benda-benda di luar angkasa juga bergerak menjauhi satu sama lain ketika alam semesta terus mengembang. Pada tahun 1917 Einstein telah merumuskan persamaan matematis yang diharapkan dapat melukiskan sifat dan kelakuan alam semesta. Karena terpengaruh faham alam semesta statis, Einstein mencari penyelesaian persamaan tersebut yang dapat melukiskan alam semesta yang bersifat statis. Tahun 1917 Friedman menunjukkan bahwa persamaan Einstain yang asli (sebelum dilakukan perubahan sehingga sesuai dengan faham alam semesta statis) melukiskan bahwa alam semesta tidaklah statis, melainkan berkembang. Dikemudian hari Einstein menyadari bahwa tindakannya itu adalah sebagai kesalahan terbesar dari kariernya sebagai ilmuwan.

Apa arti dari mengembangnya alam semesta?. Mengembangnya alam semesta berarti jika alam semesta bisa bergerak mundur ke masa lampau maka ia akan terhenti berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan titik tunggal ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah mempunyai volume nol dan mempunyai kepadatan tak hingga. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol ini. Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini disebut dengan Big Bang, dan teorinya dikenal dengan nama tersebut.


Perlu diketahui bahwa volume nol merupakan pernyataan teoritis yang dipakai untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep ketiadaan yang berada diluar batas pemahaman manusia hanya dengan menyatakannya sebagai titik bervolume nol. Sebenarnya bahwa titik tak bervolume berarti ketiadaan. Demikianlah, alam semesta muncul dari ketiadaan, dengan kata lain ia telah diciptakan.

Rabu, 10 Oktober 2012

Teknologi Capung

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد  

Teknologi Capung Untuk PenerbanganManusia telah mencoba berbagai macam cara untuk dapat terbang. Sejak pesawat terbang pertama dibuat kira-kira seratus tahun yang lalu, ribuan model pesawat udara yang berbeda telah dirancang. Ilmuwan yang tak terhitung jumlahnya telah mencoba membuat mesin terbang yang lebih baik sampai akhirnya mereka mampu membuat mesin terbang terkini dengan disainnya yang mengagumkan.

Lebih Hebat dari Helikopter

Terbang adalah keahlian yang hebat, tapi kegunaannya tergantung pada sejauh mana ia dapat dikendalikan. Sebenarnya, untuk dapat melayang pada posisi tetap di udara atau mendarat di tempat yang diinginkan adalah sama pentingnya dengan kemampuan terbang itu sendiri. Untuk itulah, manusia merancang pesawat terbang dengan kemampuan manuver yang tinggi, yaitu helikopter. Helikopter mampu melayang di udara pada posisi tetap dan lepas landas secara tegak lurus. Karena keuntungan militer inilah, berbagai negara telah menyediakan dana dalam jumlah tak terbatas untuk pengembangan helikopter. Akan tetapi, penelitian terkini telah menemukan fakta yang sangat mencengangkan. Teknologi penerbangan helikopter modern ternyata sangat tertinggal jauh dibanding dengan seekor makhluk mungil yang mampu terbang. Makhluk ini adalah capung.

Sistem penerbangan capung adalah sebuah keajaiban disain dengan teknologi terbang yang mengalahkan semua mesin buatan manusia. Dengan alasan inilah, disain model terakhir helikopter Sikorsky yang terkenal di dunia, dibuat menggunakan disain capung sebagai model. Dalam proyek ini, perusahaan IBM membantu mendisain Sikorsky dengan memuat gambar-gambar capung dalam komputer khusus.

Setelah itu, dengan mengambil contoh capung, ribuan ilustrasi dibuat dalam komputer. Kemudian, dengan mencontoh teknologi terbang capung, dibuatlah model helikopter Sikorsky.

Teknologi Capung Untuk Penerbangan
Singkatnya, tubuh seekor serangga kecil memiliki disain lebih unggul dari rancangan manusia. Teknologi penerbangan capung dan disain sayapnya mengemukakan suatu fakta bahwa makhluk kecil ini memperlihatkan kepada kita disain menakjubkan pada ciptaan Allah. Capung memiliki dua pasang sayap yang ditempatkan secara diagonal pada tubuhnya, ini memungkinkannya melakukan manuver sangat cepat.

Capung dapat mencapai kecepatan lima puluh kilometer per jam dalam waktu sangat singkat, hal yang sungguh luar biasa bagi seekor serangga. Seorang atlit olimpiade dalam perlombaan lari seratus meter, hanya mampu berlari tiga puluh sembilan kilometer per jam.

Islam dan Sains Teknologi adalah Rahmat

Ilmu dan teknologi adalah instrument yang penting untuk membangun orang-orang yang beradab. Dengan ilmu yang dimiliki, Allah akan mengangkat derajat seorang muslim. Ilmu dan tingkat kecerdasan manusia juga akan sangat menentukan tingkat ekonomi seseorang.
Ilmu dan iman adalah ibarat saudara kembar, tidak bisa dipisahkan sehingga dimanapun dilakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka iman harus senantiasa mengikuti. Terlebih lagi agama diturunkan tidak hanya untuk urusan akherat belaka, tetapi juga untuk mengatur urusan manusia di dunia guna meraih akherat.
Hal ini dibuktikan dengan banyak terjadi perubahan besar berupa pencapaian luar biasa di bidang sains dan teknologi sejak kedatangan Islam. Islam telah mendorong geliat tradisi keilmuan di kalangan kaum muslim. Mereka menyerap ilmu pengetahuan dari beragam sumber. Islam telah mendorong kaum muslim untuk memperdalam urusan dunianya dengan nash yang jelas sebagaimana hadits Rasulullah SAW tentang “antum a’lamu bi umuriddunya kum” (kamu lebih mengetahui urusan duniamu). Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga sangat mendorong penguasaan ilmu pengetahuan sampai ke negeri China, bahkan tawanan perang Badar diberi kebebasan jika mampu mengajarkan membaca kepada sepuluh orang kaum muslimin. Dampaknya adalah kemajuan dan kebangkitan penyebaran Islam telah mendorong pula kemajuan dalam bidang sains dan teknologi bagi umat manusia.